You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Sejumlah Proyek Normalisasi Saluran di Jakpus Dibatalkan
.
photo doc - Beritajakarta.id

Sejumlah Proyek Normalisasi Saluran di Jakpus Dibatalkan

Anggaran perbaikan saluran sebesar Rp 600 miliar di Sudin Tata Air Jakarta Pusat tahun 2015, tidak bisa digunakan sepenuhnya. Sebab, sejumlah proyek gagal proses lelang. Bahkan, sejumlah proyek yang sempat dilelang terpaksa dibatalkan lantaran tak ada pemenangnya. Dari Rp 600 miliar tersebut hanya digunakan sebanyak Rp 79 miliar.

Dari jumlah itu Rp 80 miliar di antaranya akan digunakan untuk perbaikan saluran air. Namun juga gagal karena tidak ada pemenangnya saat lelang dilakukan

Kasudin Tata Air Jakarta Pusat, Herning Wahyuningsih mengatakan, tahun 2015 ini pihaknya mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 600 miliar. Dari angka tersebut pihaknya melakukan proses lelang untuk normalisasi saluran. Namun sayangnya, proses lelang tahap pertama gagal sehingga pihaknya memutuskan untuk tidak melanjutkan lelang. Praktis, anggaran sebesar Rp 441 miliar untuk proyek ini dimatikan.

“Kemudian tersisa anggaran Rp 159 miliar kan. Dari jumlah itu Rp 80 miliar di antaranya akan digunakan untuk perbaikan saluran air. Namun juga gagal karena tidak ada pemenangnya saat lelang dilakukan. Sehingga Rp 80 miliar itu juga dimatikan karena kalau dipaksakan dilanjutkan lelang, waktunya tidak cukup,” ujar Herning, Rabu (19/8).

Cegah Banjir, Saluran di Pademangan Dikeruk

Dikatakan Herning, pihaknya tidak bisa menggunakan anggaran sebesar itu lantaran tak cukup waktu. Pasalnya, waktu sekitar 2 bulan untuk proses pekerjaan proyek dirasa tidak cukup. Kendati begitu, proyek perbaikan saluran masih bisa dijalankan dengan menggunakan anggaran swakelola.

Ditambahkan Herning, sebenarnya ada 400-an pekerjaan pemasangan sheet pile di sejumlah lokasi di delapan kecamatan. Di antaranya adalah untuk saluran air di Jl Abdul Muis, saluran Penghubung (PHB) Citarum, Kali Duri, Saluran PHB Rawa Kerbau, Saluran PHB Nangka dan sejumlah saluran air lainnya. Namun, karena harganya sangat mahal maka proyek ini dibatalkan.

Sedangkan dana swakelola yang ada digunakan antara lain untuk pemasangan u-ditch atau gorong-gorong. Adanya dana swakelola dinilai sangat membantu penanganan antisipasi banjir saat musim hujan nanti. Sebab, pengerukan saluran air juga tetap dilakukan hanya saja volumenya tidak terlalu besar.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1518 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1506 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1111 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1067 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1031 personDessy Suciati
KONTAK KAMI

Jl. Medan Merdeka Selatan 8-9 Blok F Lt. II Jakarta
local_phone +62 21 3822356
email redaksi@beritajakarta.id

TAUTAN LAINNYA
Tentang Kami | Sitemap | Infografis

© copyright 2001 - 2024 All Rights Reserved